Mengenang Nofman Sihombing
Laki-laki berbaju batik coklat, berada paling belakang itu adalah Nofman Sihombing
Kita percaya Nofman Sihombing telah berada di pangkuan Allah, dan menikmati kasih Tuhan yang tiada taranya.
Nofman Sihombing angkatan 30, Mahasiswa Institut Injil Indonesia memiliki gaya tersendiri, selain orang nya gemar bersaksi, bercerita tentang masa lampaunya, secara khusus kemampuan bela dirinya, di dukung tubuhnya yang tegap, gagah, belum lagi kepiawaiannya bermain gitar dan menyanyi, menjadikannya kerap perbincangan bagi mereka yang dekat dengannya.
Panggilan melayani di Kalimantan diterimanya dengan gembira, beda dengan kami yang di Jakarta dan melayani di kota besar, meski tetap kami menyambutnya dengan gembira, tentu beda dengan Nofman Sihombing yang ditempatkan di Kalimantan yang diidam-idamkan mahasiswa perkotaan. tak heran keberangkatannya ke Kalimanta di sambut nya dengan gembira, layaknya pahlawan yang siap memasuki medan perang.
Waktu itu aku ditempatkan di Semarang, pada sebuah jemaat kecil, dengan jumlah pendeta bisa menyaingi jumlah jemaat, apalagi kalau keluarga Hamba Tuhan itu berkumpul, karena tugas kegerejaan sedikit maka aku lebih banyak berkeliling untuk bersaksi.
Ketika kudengar Nofman Sihombing meninggal dunia, terbawa arus sungai Kalimanta yang deras, aku tersentak, sang pahlawan yang bergairah memasuki medan perang itu ternya telah berpulang ke rumah Bapa di Surga. Luar biasa kau Nofman Sihombing, kau akhiri hidupmu di medan perang pelayanan, sedang aku hanyalah seorang pelayan yang kerap menyusuri jalan-jalan, dan membina keluarga-keluarga kecil dan penuh kesulitan hidup, aku bahkan lebih banyak hadir mendampingi keluarga-keluarga miskin, mengeluarkan uang dari sakuku untuk membantu mereka yang papa, meski uang dari tempat pelayanan sangat minim, dan aku hidup oleh karena kemurahan keluarga yang mengirimkan uang, dan uang pelayanan yang kuterima kuberikan kepada mereka yang miskin.
Aku membayangkan betapa senangnya Nofman ketika di Kalimantan bersaksi seperti ketika di kampus, dan kemudian dalam keadaan bersaksi . bercerita tentang Yesus kau dipanggil Tuhan dengan cara Tuhan sendiri. Singkatnya, waktu itu aku katakan, Selamat jalan Nofman Sihombing Pahlawan angkatan Sola Gratia, kami bangga kau berpulang dalam tugas pelayanan.
Mendengar kabar kepergian Nofman aku berdoa, Tuhan ijinkanlah kami Mahasiswa angkatan Sola Gratia menggunakan waktu pelayanan dengan baik. Setelah setengah tahun melayani di Semarang, dan aku pun dipindah peayanan di Bojonegoro. Di tempat ini tak ada pelayan Tuhan yang lain kecuali aku, dan disanalah Tuhan mengijinkan aku melayani dengan kesibukan yang tinggi.
Kepergian Nofman Sihombing yang begitu cepat pada angkatan Sola Gratia ternyata telah membangkitkan gairah pelayanan teman-temannya, Tuhan kiranya dimuliakan dalam hidup semua pelayan Tuhan.
https://www.binsarinstitute.id/2024/04/mengenang-nofman-sihombing.html
/>
Karya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/T5G5Q5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Binsar Antoni Hutabarat: Kebohongan Sekte Setan!
Binsar Antoni Hutabarat: Kebohongan Sekte Setan! : Kebohongan Satanic atau Sekte Setan! Informasi terkair beredarnya kitab satanic yan...
-
https://www.binsarhutabarat.com/2023/02/beda-dosen-home-base-dan-dosen-tetap.html Salah satu persoalan yang menyebabkan beberapa Pen...
-
https://bit.ly/3cDiTW5 ALUR PENELITIAN PERMASALAHAN----------------------------------- TEORI PENDUKUNG ...
-
http://dlvr.it/T2bHx8Karya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia ...
No comments:
Post a Comment