Saturday, April 29, 2023

Program bea siswa Sarjana Teologi untuk tahun ajaran 2023-2024.

http://dlvr.it/SnH14SKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/SnH1Kq

Bea Siswa Sekolah Tinggi Teologi

 Program Bea Siswa Pendidikan Tinggi Teologi  Program Sarjana Teologi     Binsar Hutabarat Institut bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teologi di Jakarta, secara khusus untuk sekolah tinggi teologi yang telah terakreditasi, dan bersedia dibimbing untuk meningkatkan akreditasinya, menawarkan bea siswa untuk program sarjana teologi.  Selama masa pendidikan mahasiswa akan mendapatkan training/pelatihan dengan dosen-dosen bergelar doktor yang memiliki reputasi pelayanan untuk meningkatkan kompetensi lulusan melalui program kerja sama STT dan Binsar Hutabarat Institute, serta lembaga mitra. Semua lulusan dapat melayani pada lembaga-lembaga mitra tanpa ikatan dinas. Peserta program bea siswa  yang berprestasi akan di usahakan untuk mendapatkan bea siswa program magister dan doktor.  Periode penerimaan mahasiswa baru tahun 2023-2024 jumlah bea siswa yang diberikan terbatas hanaya untuk 15 Mahasiswa, dengan ketentuan mahasiswa lulus seleksi dari panitia penerimaan mahasiswa baru program bea siswa 2023-2024. Pendaftaran: 081219700134 email. yvindonesia@gmail.com https://www.bhi.binsarhutabarat.com/2023/04/bea-siswa-sekolah-tinggi-teologi.html Karya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/SnGf7j

Tuesday, April 25, 2023

Salah mengartikan kedatangan Yesus, dan akibatnya.

http://dlvr.it/Sn1zrYKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/Sn2Qlt

Monday, April 24, 2023

Paskah, Kemengan atas maut

http://dlvr.it/Smz4HTKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/Smz4sS

Thursday, April 20, 2023

Kultur Perdamaian.

 Kultur Perdamaian Kita mungkin harus belajar dari mereka yang mendasari pemikiran gerakan perdamaian yang lebih berkonsentrasi pada apa yang disebut kultur damai, yakni gagasan bahwa, betapapun ambisius dan hebatnya proyek perdamaian internasional, proyek ini tidak dapat diimplementasikan, kecuali, manusia sebagai individu dan hewan sosial, menjadi lebih berorientasi pada perdamaian, entah itu dalam negara atau ditingkat internasional.  Hadirnya perdamaian bukan merupakan konsekwensi dari pembentukan beberapa macam otoritas intergovermental yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Perdamaian hadir   sebagai hasil dari hubungan nilai individual dan hubungan sosial individual. Pendukung aliran ini mencakup Pacifism absolud, yakni komitmen individu nonkekerasan, yang diekspresikan oleh Mahatma Gandhi misalnya. Kultur perdamaian juga diyakini oleh umat beragama. Kristen dan Islam mengakui bahwa dunia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. Tuhan Yang Esa tersebut juga berdaulat atas dunia ini, dan telah memerintahkan kepada kedua agama itu untuk hidup “mengasihi Allah dan sesamanya,”yang dikenal dengan sebutan kata bersama (common word). Maka manusai wajib hidup damai dengan sesamanya. Dalam pesan tersebut juga dinyatakan bahwa sesungguhnya Umat Islam dan Kristen sama-sama mengakui adanya Allah yang esa dan kedua agama sama-sama diperintahkan untuk mengasihi Allah dan sesamanya, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Dan Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”Mengembangkan kultur perdamaian dalam gerakan perdamaian merupakan sesuatu yang telah dikerjakan agama-agama sejak lampau. Pemikiran ini juga diimplementasikan dalam perjuangan gerakan perdamaian agama-agama lain. Panggilan untuk hidup rukun dan damai adalah panggilan semua agama.  Agama-agama memiliki tanggung jawab mulia, yakni menciptakan kedamaian di bumi, sebagaimana dikatakan oleh Hans Kung, “tidak mungkin ada kedamaian tanpa kedamaian di antara agama-agama. Sebagai seorang yang beragama, tidaklah patut berbicara tentang kedamaian tanpa berusaha untuk hidup damai dengan agama-agama lain. Berarti juga hidup berdamai dengan semua orang. Semua negara di bumi ini harus mengakui bahwa semua manusia beragama di dunia ini, termasuk mereka yang sedang berseteru di Suriah, persaudaraan sejati dan perdamaian bersemayam dalam hati manusia beragama, hanya saja mata air persaudaraan dan perdamaian itu sedang tersumbat di Suriah. Kewajiban semua negara di dunia ini adalah mengupayakan bagaimana mata air persaudaraan dan perdamaian di Suriah bisa kembali mengalir, tentunya harus dengan cara-cara damai serta menjauhi kekerasan. Binsar A. Hutabarathttps://www.binsarhutabarat.com/2023/02/kultur-perdamaian.html https://www.bhi.binsarhutabarat.com/2023/02/kultur-perdamaian.html Karya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/SmmyB2

Tuesday, April 11, 2023

Memahami arti Paskah

http://dlvr.it/SmHy2MKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/SmHybT

Monday, April 10, 2023

Yesus telah menanggung hukuman dosa manusia.

http://dlvr.it/SmFKzvKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/SmFg2f

Binsar Antoni Hutabarat: Kebohongan Sekte Setan!

Binsar Antoni Hutabarat: Kebohongan Sekte Setan! :   Kebohongan Satanic atau Sekte Setan! Informasi terkair beredarnya kitab satanic yan...