Tuesday, February 28, 2023

Siap berlayar mengarungi Danau Toba, wonderful lake Toba

http://dlvr.it/Sk7PQTKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/Sk7SDb

Monday, February 27, 2023

Hubungan Agama dan Masyarakat, Moderasi Beragama, Politik Nusantara

http://dlvr.it/Sk3ZYlKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/Sk3dxP

Sunday, February 26, 2023

Keindahan alam menyatakan keagungan pencipta

http://dlvr.it/Sk1hSKKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/Sk1kVK

Memandang Indahnya Danau Toba dari Puncak Tele, Samosir.

http://dlvr.it/Sk01gMKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/Sk0H9m

Friday, February 24, 2023

Kebersamaan penting dalam hidup bersama

http://dlvr.it/SjwDLMKarya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/SjwNsJ

Thursday, February 23, 2023

Apa kabar riset grup PTKK

 Apa kabar riset grup PTKK? Pendidikan tinggi mendapatkan mandat untuk melaksanakan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat biasa disebut Tridharma Pendidikan Tinggi.  Apabila Tridharma pendidikan tinggi dilaksanakan dengan baik, maka kontribusi PTKK bagi kemajuan gereja dan masyarakat akan terlihat. PTKK perlu menjadi agen perubahan kearah yang lebih baik. Pertanyaanya kemudian, apa yang perlu dilakukan PTKK untuk memaksimalkan kontribusinya terhadap gereja, masyarakat, bangsa dan negara? Manurut saya pembentukan riset grup pada setiap PTKK menjadi salah satu strategi jitu untuk menghadirkan temuan-temuan yang bermanfaat bagi pengembangan gereja dan masyarakat. Kelompok -kelompok riset itu penting untuk mencapai visi keilmuan program studi, dan tentu saja melalui temuan-temuan baru itu, pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan terintegrasi dengan pengembangan keilmuan program studi. Karya-karya penelitian dan pengabdian masyarakat yang terintegrasi akan memudahkan terjadinya integrasi pendidikan pengajaran, Penelitian dan pengabdian masyarakat. Pendidikan pengajaran pada PTKK akan berkembang dengan memanfaatkan hasil-hasil Penelitian dan pengabdian masyarakat. Saat ini dosen PTKK bukan hanya bingung dengan persyaratan artikel ilmiah untuk mendapatkan jabatan fungsional atau mengajukan kenaikan jabatan fungsional karena minimnya kelompok riset, yang kemudian berujung minimnya hasil-hasil Penelitian dosen. Itulah sebabnya pengabdian masyarakat di PTKK sering kali tidak terkait dengan bidang ilmu program studi di PTKK. Hingga saat ini saya belum menemukan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan PTKK. Kita sempat tercengan dengan peningkatan publikasi ilmiah pada jurnal nasional dan jurnal internasional, kita tentu bersyukur dengan peningkatan publikasi karya ilmiah dosen itu. Tapi, sebagaimana terjadi pada publikasi karya ilmiah pada dosen diluar PTKK yang tidak berelasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ternyata itu juga terjadi pada PTKK. Joki jurna scopus, jurnal bereputasi, jurnal terindeks Sinta kini tumbuh dengan subur menyasar dosen-dosen PTKK. Apalagi saat ini pengajuan jabatan fungsional baik pada jabatan asisten ahli dan lekor kepala yang dilaksanakan online dan berada di Dirjen Bimas Kristen sudah mulai berjalan dengan baik, setelah beberapa tahun sempat terhenti karena peralihan pengurusan secara manual ke aplikasi online Jafung.  Pengurusan Jafung Lektor kepala sampai Profesor berada di Sipak.diktis yang dikelola oleh direktur pendidikan Islam. Pengelolaan ini untuk dosen Kristen masih perlu banyak perbaikan, dan tahun ini adalah awal pengurusan jafung online itu bagi dosen agama Kristen. Kembai pada kelompok riset, dengan adanya kelompok riset maka publikasi artikel ilmiah hasil riset dapat berjalan dengan baik dan terus mengalami peningkatan. Jika tidak ada kelompok-kelompok riset itu, bagaimana bisa publikasi artikel di jurnal dengan dua penulis, bahkan tidak jarang ada tiga atau empat penulis.  Saya tidak paham kerja sama Penelitian model apa yang terjadi dalam publikasi jurnal scopus, atau jurnal bereputasi lainnya, termasuk jurnal terindeks Sinta. Apalagi banyak artikel yang dipublikasikan di jurnal scopus, jurnal bereputasi itu bukan hasil Penelitian. Karenamemang kelompok-kelompok riset itu sulit di jumpai di PTKK. Itulah sebabnya banyaknya publikasi ilmiah pada sebuah STT tidak berbanding lurus dengan kualitas perguruan tinggi. Kelompok-kelompok riset ini juga bisa dibangun pada asosiasi-asosiasi program studi. Saya bersyukur atas adanya usaha asosiasi program studi teologi dan Pendidikan Agama Kristen (ASPROTEPAK) yang sedang mengusahakan kelompok riset antar perguruan tinggi. Kiranya usaha mengarusutamakan PTKK dapat segera terwujud. Dr. Binsar A, Hutabarat Ketua Umum ASPROTEPAK https://www.binsarhutabarat.com/2023/02/apa-kabar-riset-grup-ptkk.html Karya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/SjrhWm

Wednesday, February 22, 2023

Apa Kabar Joki Jurnal Scopus?

Kabar merajalelanya Joki Jurnal terindeks Scopus, jurnal bereputasi internasional, jurnal nasional terindeks Sinta jika dibiarkan akan merugikan pendidikan tinggi di Indonesia, dan membuat pendidikan tinggi tak memiliki kemampuan melaksanakan tridharma pendidikan tinggi. Pada awal saya menyelesaikan Doktor Penelitian dan Evaluasi Pendidikan saya bergairah menulis artikel ilmiah, kebetulan sejak tahun 2014 saya menjadi editor eksekutif Jurnal Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat, juga reviewer di beberapa jurna ilmiah dan jurnal pengabdian masyarakat. Dalam waktu singkat lebih seratus dosen telah mengikuti pelatihan Penelitian dan penulisan karya ilmiah, baik pelatihan gratis yang saya lakukan di kantor saya, maupun pelatihan di kampus-kampus yang mengundang saya, secara khusus penulisan untuk publikasi jurnal ilmiah. Herannya prosentasi mereka yang bergairan menulis sangat kecil, tidak sampai 10 %. Saya tercengang, bangga sekaligus heran ketika peringkat publikasi ilmiah Indonesia di Asia Tenggara meningkat menjadi peringkat ke-21, padahal sepuluh tahun sebelumnya di berada di urutan ke-54. Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura mengalami penurunan, Malaysia dari peringkat ke-23 menurun ke peringkat 24, sedang Singapura dari peringkat 40 menurun menjadi peringkat 41.  Lihat, Scientifik-Journal Rangking (SJR).  Peningkatan publikasi ilmiah juga terjadi pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Kristen. Untuk mendapatkan jabatan fungsional yang lebih tinggi, secara khusus lektor kepala dan Professor, dosen berlumba-lumba memiliki artikel yang di publikasikan di jurnal internasional khususnya yang terindeks scopus.  Biaya yang digelontorlan tentu saja tidak sedikit. Malangnya, ada kabar dosen yang telah berhasil, menembus lektor kepala dengan syarat kecukupan publikasi artikel jurnal internasional, setelah meraih jabatan lektor kepala jurnalnya tidak ditemukan. Bisa jadi publikasinya pada jurnal predator yang kerap diumumlan scopus.  Sebagai seorang editor eksekutif yang pernah mengikuti percepatan akreditasi jurnal nasional tentu saja saya paham, peringkat jurnal utmanya bukan pada kualitas isi artikel, tapi pada tata Kelola jurnal. Pada kondisi ini joki mengambil kesempatan, apalagi joki tersebut tentu mampu membangun hubungan dengan pengelola jurnal. Hadirlah publikasi pada jurnal scopus dan jurnal bereputasi minim kontribusi keilmuan, karena memang tanpa Penelitian mendalam. Kita tentu prihatin, karya-karya penelitian di publikasikan pada jurnal OJS dengan tujuan agar karya-karya ilmiah itu berkontribusi bagi pengembangan keilmuan, yang akhirnya berguna memberikan solusi bagi persoalan masyarakat. Realitanya, meningkatnya publikasi ilmiah tidak berbanding lurus dengan meningkatnya kemampuan dosen menulis karya ilmiah, apalagi pengembangan ilmu pengetahuan. Keheranan saya terjawab, rupanya perjokian berperan penting dalam meningkatkan publikasi ilmiah pada perguruan tinggi di Indonesia, termasuk juga pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Kristen. Secara khusus pengamatan saya adalah pada Prodi Pendidikan Agama Kristen yang memaksakan Penelitian kuantitatif tanpa mengajarkan statistik dengan baik. Saya menjumpai, ada kampus yang menekankan penguasaan aplikasi SPSS jauh lebih penting daripada penguasaan prosedur Penelitian.Apalagi ada yang menggunakan “Mix Methode” Penelitian R&D.  Untuk melihat keanehan Penelitian di Prodi Pendidikan Agama Kristen silahkan menelusuri Tesis dan Disertasi di kampus-kampus itu. Ironisnya banyak dari mereka mengatakan itu arahan dari pemerintah. Dirjen Bimas Kristen, Kementerian Agama RI mungkin perlu memberikan klarifikasi atas kesalahan ini. Pendidikan Tinggi Keagamaan Kristen rupanya belum paham Otonomi Pendidikan Tinggi, dan mungkin juga pada beberapa tempat sulit dijumpai kebebasan akademik. Hal lain yang mengerikan adalah kemajuan aplikasi yang membantu penulisan karya ilmiah, mulai dari alat bantu paraphrase, sampai pada Chat GPT yang bisa membuatkan karya ilmiah yang diminta, dan karya ilmiah itu tak terdekteksi Check Plagiarism. Jurnal terindeks Scopus dan Jurna terindeks Sinta yang menggunakan Bahasa Inggris dengan mudah ditembus karya-karya hasil Chat GPT. Apakah pemerintah Indonesia masih tetap berkeras mempertahankan publikasi jurnal terindeks scopus dan jurnal terindeks Sinta 1dan 2 yang menggunakan Bahasa Inggris?  Pemerintah perlu berpikir ulang, kebijakan syarat kecukupan publikasi jurnal terindeks sopus untuk kenaikan jabatan lektor kepala dan Professor . Pemerintah tidak boleh membiarkan perjokian merajalela.  Publikasi Ilmiah yang tidak dihadirkan melalui penelitian-penelitian  mendalam tidak layak dipublikasikan pada jurnal bereputasi. Apalagi yang disebut jurnal bereputasi hanyalah tata Kelola jurnal yang tidak terkait langsung dengan kualitas artikel jurnal. Dr. Binsar Antoni Hutabarat Dosen, Peneliti, Asesor Akreditasi Lamdik https://www.binsarhutabarat.com/2023/02/apa-kabar-joki-jurnal-scopus.html Karya Tulis Ilmiah, Jurnal Akademik, Kurikulum, Evaluasi Pendidikan, Hubungan Agama dan Masyarakat, Hak Asasi Manusia
http://dlvr.it/Sjnc0j

Binsar Antoni Hutabarat: Kebohongan Sekte Setan!

Binsar Antoni Hutabarat: Kebohongan Sekte Setan! :   Kebohongan Satanic atau Sekte Setan! Informasi terkair beredarnya kitab satanic yan...