Wednesday, October 20, 2021

BINSAR HUTABARAT INSTITUTE: Menulis Bebas Plagiarisme

BINSAR HUTABARAT INSTITUTE: Menulis Bebas Plagiarisme:   Bagaimanakah Cara Menulis Bebas Plagiarisme? Temukan jawabannya pada acara  "Menulis Bebas Plagiarisme." Acara ini akan membahas...

Sunday, October 17, 2021

BINSAR HUTABARAT INSTITUTE: Menulis Artikel Imiah

BINSAR HUTABARAT INSTITUTE: Menulis Artikel Imiah: MENULIS ARTIKEL ILMIAH   Menulis artikel ilmiah untuk Jurnal, Skripsi, tesis, atau disertasi tidak memerlukan bakat seperti untuk menjadi se...

Saturday, October 16, 2021

BINSAR HUTABARAT INSTITUTE: Home

BINSAR HUTABARAT INSTITUTE: Home:   Blog Binsar Hutabarat Institute di dedikasikan untuk memberikan kontribusi pada bidang penelitian pendidikan, khususn...

Tuesday, April 27, 2021

ALUR PENELITIAN KARYA ILMIAH






https://bit.ly/3cDiTW5






ALUR PENELITIAN



PERMASALAHAN----------------------------------- TEORI PENDUKUNG


                                  RUMUSAN MASALAH


PENGUMPULAN DATA


                                  ANALISIS DATA


KESIMPULAN



Alur penelitian di atas adalah alur penelitian yang merupakan penelitian empiris. 


Berdasarkan alur penelitian tersebut di atas, jelaslah bahwa setelah penulis berhasil membuat rumusan masalah/ Pertanyaan penelitian maka langkah selanjutnya adalah menetapkan metodologi penelitian yang tepat sesuai dengan substansi yang akan diteliti.


Pada bagian awal metodologi penelitian perlu di tetapkan tujuan penelitian, sehingga dengan demikian substansi penelitian yang akan diteliti jelas, atau produk yang akan dihasilkan melalui penelitian itu jelas. 


Pada metodologi penelitian ini penulis perlu menetapkan tempat dan waktu penelitian, pendekatan, metode dan desain penelitian, subyek penelitian, instrumen penelitian, teknik dan prosedure pengumpulan data, serta teknik analisi data.


Yang perlu diperhatikan pada bab Metodologi Penelitian adalah pembuatan instrumen penelitian. Apabila peneliti gagal membuat instrumen yang baik, maka data yang dikumpulkan tidak sesuai dengan tujuan penulisan, dan demikian produk penelitian yang akan dihasilkan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Kegagalan pada bagian ini, membuat peneliti harus mengulangi penelitiannya dari awal.


Penelitian Kajian Teori

Untuk Penelitian yang rumusan masalahnya bersifat metafisik, bukan merupakan pertanyaan penelitian, maka tidak perlu menggunakan metodologi penelitian kualitatif atau kuantitatif, tapi cukup  menggunakan  logika berpikir atau penalaran deduktif dan induktif untuk menjawab pertanyaan penelitian yang merupakan turunan dari rumusan masalah. 

Penelitian ini biasanya disebut penelitian kajian teori. Karena penelitian tersebut hanya mendeskripsikan variabel yang diteliti melalui pengumpulan data primer, jadi yang dikerjakan adalah review dari teori-teori yang ada. 


Untuk kualifikasi sarjana biasanya adalah analisis, sedang untuk Magister berupa Evaluasi, bisa perbandingan teori atau kritik teori. Sedang untuk program doktoral biasanya berupa pengembangan teori.


Tidak semua penelitian dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan, bisa juga berupa sebuah pengembangan teori dalam bentuk review-review teori terdahulu untuk pengembangan teori. 


Pada umumnya sebuah penelitian empiris berangkat dari adanya masalah atau ingin mencari sebuah teori baru yang dapat menjawab persoalan masyarakat. Penelitian kualitatif membangun teori atau hipotesis dari data, atau penelitian kuantitatif  berupa konfirmasi teori.

Menurut pengamatan penulis,  saat ini pada program studi tertentu, demikian juga pada  jurnal-jurnal akademik, lebih disarankan untuk membuat penelitian kuantitatif, karena lebih mudah dan dianggap lebih obyektif. 


Sedang penelitian kualitatif yang bersifat subyektif, serta pelaksanaannya sangat sulit, serta membutuhkan kemampuan khusus, biasanya hasilnya kurang dapat diterima, karena memang penelitian kualitatif tidak dapat digeneralisir. 


Kita tentu paham bahwa sebuah teori dapat diterima sebagai kebenaran jika berdasarkan sumber data yang cukup dan dapat merujuk kepada populasi, sehingga dapat digeneralir.


Penalaran induktif merujuk pada pendekatan pengetahuan “bottom-up”, Jadi peneliti mestinya seorang pakar peneliti, dan menguasai banyak teori pada bidangnya. Melalui itu peneliti dapat menetapkan fokus penelitiannya, peneliti menggunakan pengamatan tertentu untuk kemudian membangun suatu abstraksi atau menggambarkan sebuah fenomena yang diteliti.


Sifat subyektif penelitian kualitatif terlihat pada proses pengumpulan data.

Penalaran induktif mengarah pada metode-metode induktif pengumpulan data:

1. Peneliti secara sistematis mengamati fenomena yang diteliti

2. Mencari pola-pola atau tema-tema dalam pengamatan

3. Mengembangkan suatu generalisasi dari analisis tema-tema tersebut

Peneliti memproses  dari  pengamatan spesifik ke pernyataan umum  - suatu jenis pendekatan penemuan pengetahuan.  Itulah sebabnya penelitian kualitatif saat ini banyak dikembangkan untuk pengembangan teori.


Dr. Binsar Hutabarat 


https://kti.binsarhutabarat.com/2020/08/alur-penelitian-karya-ilmiah.html




Binsar Antoni Hutabarat: Kebohongan Sekte Setan!

Binsar Antoni Hutabarat: Kebohongan Sekte Setan! :   Kebohongan Satanic atau Sekte Setan! Informasi terkair beredarnya kitab satanic yan...